- Diposting oleh : Admin SMKN 3 Surakarta
- pada tanggal : Juli 20, 2022
SMKN 3 Surakarta melaksanakan In House Training Coaching Penanaman Profil Pancasila Melalui Perubahan Mindset Pendidik SMKN 3 Surakarta. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 19 Juli 2022, pukul 07.00 s.d. 17.00 WIB di Aula SMKN 3 Surakarta. Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala SMKN 3 Surakarta diwakilkan oleh PLT WKS SARPRAS Bapak Joko Pitono, M.Pd. dilanjutkan dengan materi dari Bapak Dr. Prambudianto, M.Min, M.M., PCC selaku Founder& Chief Visionary Officer (CVO),Human Idea, Professional Coach, Consultant Human IDEA Management Director Learning Development Surakarta Christian University, Senior Lecture Atmajaya Yogyakarta tentang mentransformasi cara berpikir guru & memerdekakan siswa.
IHT ini merupakan kegiatan untuk mempersiapkan guru untuk menjadi coach yang dapat membantu siswa berpikir dan menemukan solusi permasalahannya dan mengantarkannya dalam meraih goalnya.
IHT ini pun dirancang untuk menanamkan Profil Pancasila dalam pembelajaran dengan coaching.
Antusiasme guru SMKN 3 Surakarta selama mengikuti IHT sangat tinggi. Ini terbukti selama IHT guru sangat fokus mendengarkan dan mensimulasikan kegiatan coaching pribadi dan grup yang telah dibentuk coach Pram.
Menurut Coach Pram mindset guru saat ini adalah tidak berani melakukan perubahan, belum memaknai merdeka belajar, belum kuat menangkap energi positif perubahan. Akibatnya, siswa masih belum merdeka belajar dan mengamalkan profil Pancasila dalam pembelajaran. Menurutnya jika guru dapat memaksimalkan momentum proses coaching ini guru akan menemukan talenta dan melejitkan potensi siswa. Jika siswa berada di tangan yang tepat, maka siswa itu akan hebat.
Di setiap sesi IHT ini Coach memberikan stimulus dan simulasi langsung untuk melakukan kegiatan coaching. ” Coaching merupakan proses percakapan coach dengan coacheenya dengan pembahasan yang linear berupa memberdayakan pikiran coacheenya untuk membantu coacheenya mencapai goalnya, sehingga harus tahu jelas kegiatan coaching 80% berupa mendengarkan dengan pikiran, bahasa tubuh, kata- kata,intuisi.” Ujar Coach Pram.
Melalui the IDEA coaching ( Involve, Disere, Explore,& Action)
Dengan menerapkan model coaching ini diharapkan guru mampu mengubah mindset nya untuk memerdekakan siswa.
Hasil dari coaching ini dapat membuat coachee mampu berpikir untuk dirinya, mencari solusi, dan mampu mengenal belief/value yang menghambat.
Bapak Joko Pitono,M.Pd. pun menutup IHT ini secara resmi dengan merespons kegiatan yang telah dilakukan. ” Semoga kegiatan ini dapat diterapkan di pembelajaran guru masing masing sehingga dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam pembelajaran dan mampu mencapai merdeka belajar. (AW)