- Diposting oleh : Admin SMKN 3 Surakarta
- pada tanggal : Februari 21, 2025
Surakarta, 21 Februari 2025 – SMK Negeri 3 Surakarta menggelar kegiatan Roots Day sebagai bentuk komitmen sekolah dalam mencegah tindakan perundungan (bullying) di lingkungan pendidikan. Acara yang berlangsung pada hari Jumat, 21 Februari 2025, ini diadakan di Lapangan SMK Negeri 3 Surakarta dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas X. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan teatrikal anti-bullying dari Teater Kelana, yang berhasil menyita perhatian peserta.
Roots Day merupakan bagian dari program Roots Indonesia yang digagas oleh UNICEF dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan bebas dari tindakan perundungan. Melalui kegiatan ini, siswa-siswi diajak untuk menjadi agen perubahan (agent of change) dalam mencegah bullying di sekolah maupun di lingkungan sosial mereka.
Acara puncak dari kegiatan ini adalah deklarasi anti-perundungan yang dibacakan oleh perwakilan siswa kelas X. Deklarasi tersebut berisi komitmen bersama untuk menolak segala bentuk bullying, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis. Selain itu, Teater Kelana menghadirkan pertunjukan teatrikal yang menggambarkan dampak buruk dari perundungan dan pentingnya solidaritas antar teman. Pertunjukan ini berhasil menyentuh hati para penonton dan menginspirasi mereka untuk lebih peduli terhadap sesama.
Kegiatan Roots Day di SMK Negeri 3 Surakarta tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi langkah nyata dalam membangun kesadaran kolektif untuk menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan ramah bagi semua siswa. Diharapkan, semangat yang digaungkan pada hari ini dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di masyarakat.
Dengan diadakannya kegiatan ini, SMK Negeri 3 Surakarta menunjukkan komitmennya dalam mendukung program pemerintah untuk menciptakan generasi muda yang berkarakter kuat, berempati tinggi, dan anti kekerasan. Semoga langkah ini dapat diikuti oleh sekolah-sekolah lain di Indonesia untuk bersama-sama memerangi perundungan di dunia pendidikan.